» » » MENGINTIP PERBATASAN INDONESIA-FILIPINA

Kehidupan masyarakat di pulau terluar perbatasan RI-Filipina sangat memprihatinkan. Pemerintah sendiri kurang memperhatikan kesejahteraan warga di empat pulau tersebut, yaitu pulau Marore dan Miangas. Contohnya, belum tersedianya elpiji 3 kg dan suplai BBM yang sangat minim.



Usai sekolah, anak-anak perbatasan menunggu orang tuanya pulang memburu ikan Hiu.



Penduduk Pulau Miangas, Walau tinggal di perbatasan mereka tidak pernah meninggalkan ibadah.



Ibadah dilakukan di sebuah gereja di Pulau Miangas, satu-satunya gereja di Pulau tersebut.



Mata pencaharian penduduk Pulau Miangas adalah petani kopra. Hal ini dilakukan karena penduduk Pulau Miangas tidak lagi melaut karena BBM Mahal mencapai Rp 25.000/liter




Penduduk Pulau Miangas dengan tumpukan drum BBM kosong. Hanya berharap dan menunggu suplai dari Pertamina.



TNI AL KRI Sultan Nuku, penjaga perbatasan Indonesia-Filipina.



Penduduk pulau Miangas memasak menggunakan kayu bakar. Belum sampainya gas 3 kg dan minyak tanah yang langka serta mahal menjadi faktor penggunaan kayu bakar.



Prasasti pulau Miangas.



Pulau Marore dan dermaga.

About Wee ElLen

Hi there! I am Hung Duy and I am a true enthusiast in the areas of SEO and web design. In my personal life I spend time on photography, mountain climbing, snorkeling and dirt bike riding.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply