Pelanggan seluler di Indonesia dilaporkan hampir mencapai 100% dari jumlah penduduk di tahun 2011. Lalu lintas SMS dan percakapan suara via ponsel pun tercatat sangat padat.
Data dari Asosiasi Telekomunikasi Selular Indonesia (ATSI) menunjukkan bahwa selama tahun 2011, sebanyak 260 miliar SMS dikirimkan. Sedangkan waktu percakapan sejumlah 180 miliar menit dan terjadi 27 ribu terabyte transaksi data.
Pendapatan rata-rata tiap pelanggan (ARPU) yang didapat operator pun berjumlah sekitar Rp 20 ribu. Di tahun 2011, industri telekomunikasi juga membelanjakan investasi modal (capex) sekitar Rp 30 triliun dengan 90% diperuntukkan untuk peningkatan jaringan dan layanan data.
Sarwoto Atmosutarno selaku ketua ATSI mengklaim layanan selular kini bisa dinikmati hampir seluruh penduduk Indonesia. Menurut data ATSI, jumlah pelanggan seluler mencapai lebih dari 250 juta.
Pendapatan rata-rata tiap pelanggan (ARPU) yang didapat operator pun berjumlah sekitar Rp 20 ribu. Di tahun 2011, industri telekomunikasi juga membelanjakan investasi modal (capex) sekitar Rp 30 triliun dengan 90% diperuntukkan untuk peningkatan jaringan dan layanan data.
Sarwoto Atmosutarno selaku ketua ATSI mengklaim layanan selular kini bisa dinikmati hampir seluruh penduduk Indonesia. Menurut data ATSI, jumlah pelanggan seluler mencapai lebih dari 250 juta.
Artinya, jumlah SIM Card yang aktif lebih banyak dari jumlah penduduk dengan adopsi sekitar 110%. Sekitar 95% di antaranya pelanggan seluler pra bayar.
Sedangkan jumlah BTS (Base Trasnceiver Station) akhir tahun lalu tercatat lebih dari 97 ribu BTS dengan sekitar 22 ribu di antaranya berkategori BTS node B atau 3G. BTS ini diklaim melayani lebih dari 95% populasi Indonesia.
"Melihat kenyataan bahwa jumlah pelanggan melebihi jumlah penduduk serta cakupan jaringan ke seluruh Indonesia, kami dapat mengatakan penetrasi industri telekomunikasi selular Indonesia hampir 100 persen, membuka akses telekomunikasi bagi rakyat," klaim Sarwoto di Pacific Place, Jakarta, Jumat (13/1/2012).
Sedangkan jumlah BTS (Base Trasnceiver Station) akhir tahun lalu tercatat lebih dari 97 ribu BTS dengan sekitar 22 ribu di antaranya berkategori BTS node B atau 3G. BTS ini diklaim melayani lebih dari 95% populasi Indonesia.
"Melihat kenyataan bahwa jumlah pelanggan melebihi jumlah penduduk serta cakupan jaringan ke seluruh Indonesia, kami dapat mengatakan penetrasi industri telekomunikasi selular Indonesia hampir 100 persen, membuka akses telekomunikasi bagi rakyat," klaim Sarwoto di Pacific Place, Jakarta, Jumat (13/1/2012).
Tidak ada komentar: