Hari ini secara tidak sengaja kami membaca sebuah berita berjudul Bocah Ini Di Culik Dan DiJadikan Bom Berjalan.
Sungguh sebuah penyesatan dan penggiringan opini yang demikian halus, bahkan jika kita baca sepintas, jelas orang awam akan menganggap itu adalah perbuatan teroris yang ujung ujungnya adalah Umat Islam yang dikorbankan.
Tetapi perhatikan trik penulis pada penggalan berita yang ditambahnya sendiri berikut ini :
Jawed berhasil diselamatkan dan penculiknya langsung tancap gas. Tidak jelas mengapa para penculik tidak meledakkan saja bom itu. Marwat mengatakan mungkin penculik panik dan langsung kabur.
Lalu perhatikan penggalan kalimat sebelumnya yang mengatakan jika bom tersebut adalah bom rompi dengan sebuah remote control.
Menurut kepala polisi distrik Lower Dir, Salim Marwat, rompi itu berisikan sembilan kilogram bahan peledak dan dirancang untuk diledakkan dari jarak jauh menggunakan remote control. “Karena ini anak-anak yang mengenakannya, bom akan diledakkan dari jauh,” ujar Marwat.
Penculik kemudian membawa Jawed ke sebuah pos pemeriksaan yang dijaga oleh pasukan paramiliter Pakistan, terletak sekitar 10 kilometer di luar Timergarah, kota utama distrik Lower Dir. Ketika pintu mobil dibuka, Jawed tanpa pikir panjang langsung kabur, berlari sekuat tenaga ke pos pemeriksaan dan langsung menunjukkan rompinya.
Jika kita mencermati 2 penggalan berita diatas, apa yang ada di benak para pembaca situslakalaka ?
1. Kebiadaban Penculik Yang Menjadikan Bocah Sebagai Bom lalu tanpa ricek menuduh golongan tertentu sebagai Oknumnya?
2. Kebodohan Penculik Yang Dengan Remote Controlnya Tak Meledakkan Bom Tersebut padahal si bocah bom justru berlari ke arah target peledakan?
3. Kedangkalan penulis berita yang dalam menyajikannya kerap di bumbui misi terselubung yang biasa dilakukan para ahli penyesatan Opini ?
3. Ataukah Kita sebagai pembaca berita yang sering menelan mentah sebuah berita dan terkadang lebih menyukai berita berita yang datang dari sumber "terpercaya" yang sesungguhnya terpercaya dalam menyudutkan Agama Anda Sendiri ?
Tetapi perhatikan trik penulis pada penggalan berita yang ditambahnya sendiri berikut ini :
Jawed berhasil diselamatkan dan penculiknya langsung tancap gas. Tidak jelas mengapa para penculik tidak meledakkan saja bom itu. Marwat mengatakan mungkin penculik panik dan langsung kabur.
Lalu perhatikan penggalan kalimat sebelumnya yang mengatakan jika bom tersebut adalah bom rompi dengan sebuah remote control.
Menurut kepala polisi distrik Lower Dir, Salim Marwat, rompi itu berisikan sembilan kilogram bahan peledak dan dirancang untuk diledakkan dari jarak jauh menggunakan remote control. “Karena ini anak-anak yang mengenakannya, bom akan diledakkan dari jauh,” ujar Marwat.
Penculik kemudian membawa Jawed ke sebuah pos pemeriksaan yang dijaga oleh pasukan paramiliter Pakistan, terletak sekitar 10 kilometer di luar Timergarah, kota utama distrik Lower Dir. Ketika pintu mobil dibuka, Jawed tanpa pikir panjang langsung kabur, berlari sekuat tenaga ke pos pemeriksaan dan langsung menunjukkan rompinya.
Jika kita mencermati 2 penggalan berita diatas, apa yang ada di benak para pembaca situslakalaka ?
1. Kebiadaban Penculik Yang Menjadikan Bocah Sebagai Bom lalu tanpa ricek menuduh golongan tertentu sebagai Oknumnya?
2. Kebodohan Penculik Yang Dengan Remote Controlnya Tak Meledakkan Bom Tersebut padahal si bocah bom justru berlari ke arah target peledakan?
3. Kedangkalan penulis berita yang dalam menyajikannya kerap di bumbui misi terselubung yang biasa dilakukan para ahli penyesatan Opini ?
3. Ataukah Kita sebagai pembaca berita yang sering menelan mentah sebuah berita dan terkadang lebih menyukai berita berita yang datang dari sumber "terpercaya" yang sesungguhnya terpercaya dalam menyudutkan Agama Anda Sendiri ?
Tidak ada komentar: