Sekitar 500 mantan atlet nasional akan melakukan kirab di kawasan Senayan Jakarta, Minggu (30/10/2011). Berkumpulnya mantan atlet di Senayan untuk memberikan dukungan pada para atlet agar semangatnya lebih termotivasi dalam menghasilkan prestasi maksimal di SEA Games XXVI Jakarta dan Palembang, November mendatang.
Selain itu para mantan atlet juga mengingatkan pada pemerintah agar mengenang jasa-jasa dan memberikan penghargaan pada mantan atlet yang hidupnya dibawah garis kemiskinan ketika pensiun.
"Dukungan pada atlet nasional yang akan berjuang di SEA Games XXVI Jakarta dan Palembang sangat penting sekali. Walau dukungan itu hanya membangkitkan moral tanding, namun sangat berpengaruh terhadap perjuangan atlet saat tampil dalam pertandingan nantinya," ujar GM Utut Adianto di Jakarta, Jumat (28/10/2011).
Utut juga mengingatkan pada pemerintah, agar memberikan dukungan pada mantan atlet nasional yang hidupnya dibawah garis kemiskinan, Dukungan ini berupa bantuan dana sesuai dengan keahliannya masing-masing menjadi pelatih atau usaha dari cabang olahraga yang pernah ditekuninya.
Dukungan semacam itu ia rasakan belum ada. Namun ia bersyukur ada pihak swasta yang tergerak seperti Yayasan Olahragawan Indonesia (YOI) peduli terhadap mantan atlet yang hidupnya dibawah garis kemiskinan.
"Saya sangat mendukung bila ada pihak-pihak swasta yang peduli dan tidak hanya menyalahkan mantan atlet yang kini hidupnya dibawah garis kemiskinan. Peranan swasta seperti YOI ini patut diberikan dukungan dalam memberikan bantuan pada mantan atlet nasional,"ujar Utut lagi dalam rilis yang didapat Okezone.
Sebagai anggota DPR RI Komisi X, Utut sebenarnya sudah mulai mendata para atlet yang pernah berjasa ditingkat SEA Games, Asian Games dan Olimpiade. Namun data-data yang dimiliki belum mendapat persetujuan pemerintah dalam memberikan bantuan pada mantan atlet yang hidupnya dibawah garis kemiskinan.
Padahal, jumlah yang di data tidak banyak, seperti halnya mantan atlet yang pernah berjaya di Olimpiade jumlahnya di bawah 10 orang, Asian Games mulai ratusan orang dan SEA Games mencapai ribuan. Bila dikurangi dengan mantan atlet yang sudah meninggal katanya, jumlahnya hanya mencapai sekitar 3.000 orang.
Untuk itu dalam kirab memberikan dukungan pada atlet yang akan bertanding di SEA Games, juga tidak lupa didengungkan dukungan pemerintah pada mantan atlet yang sudah pensiun. Dengan harapan, bila ada jaminan dari pemerintah, maka atlet nasional akan berpacu lebih gigih lagi untuk meraih sukses di SEA Games XXVI Jakarta dan Palembang.
Keinginan Utut, didukung para mantan atlet lainnya yang kini sukses menggapai hidupnya setelah pensiun seperti Hadi Wihardja (angkat besi), Johni Asadoma (tinju), Richard Sambera (renang), Rosi Tendean (bulutangkis), Tomy Firman (Karate), Hengky Silatang (tinju) serta banyak lagi mantan atlet lainnya yang akan datang ke Senayan untuk memberikan dukungan pada atlet nasional agar berprestasi di SEA Games XXVI Jakarta dan Palembang.
Selain itu para mantan atlet juga mengingatkan pada pemerintah agar mengenang jasa-jasa dan memberikan penghargaan pada mantan atlet yang hidupnya dibawah garis kemiskinan ketika pensiun.
"Dukungan pada atlet nasional yang akan berjuang di SEA Games XXVI Jakarta dan Palembang sangat penting sekali. Walau dukungan itu hanya membangkitkan moral tanding, namun sangat berpengaruh terhadap perjuangan atlet saat tampil dalam pertandingan nantinya," ujar GM Utut Adianto di Jakarta, Jumat (28/10/2011).
Utut juga mengingatkan pada pemerintah, agar memberikan dukungan pada mantan atlet nasional yang hidupnya dibawah garis kemiskinan, Dukungan ini berupa bantuan dana sesuai dengan keahliannya masing-masing menjadi pelatih atau usaha dari cabang olahraga yang pernah ditekuninya.
Dukungan semacam itu ia rasakan belum ada. Namun ia bersyukur ada pihak swasta yang tergerak seperti Yayasan Olahragawan Indonesia (YOI) peduli terhadap mantan atlet yang hidupnya dibawah garis kemiskinan.
"Saya sangat mendukung bila ada pihak-pihak swasta yang peduli dan tidak hanya menyalahkan mantan atlet yang kini hidupnya dibawah garis kemiskinan. Peranan swasta seperti YOI ini patut diberikan dukungan dalam memberikan bantuan pada mantan atlet nasional,"ujar Utut lagi dalam rilis yang didapat Okezone.
Sebagai anggota DPR RI Komisi X, Utut sebenarnya sudah mulai mendata para atlet yang pernah berjasa ditingkat SEA Games, Asian Games dan Olimpiade. Namun data-data yang dimiliki belum mendapat persetujuan pemerintah dalam memberikan bantuan pada mantan atlet yang hidupnya dibawah garis kemiskinan.
Padahal, jumlah yang di data tidak banyak, seperti halnya mantan atlet yang pernah berjaya di Olimpiade jumlahnya di bawah 10 orang, Asian Games mulai ratusan orang dan SEA Games mencapai ribuan. Bila dikurangi dengan mantan atlet yang sudah meninggal katanya, jumlahnya hanya mencapai sekitar 3.000 orang.
Untuk itu dalam kirab memberikan dukungan pada atlet yang akan bertanding di SEA Games, juga tidak lupa didengungkan dukungan pemerintah pada mantan atlet yang sudah pensiun. Dengan harapan, bila ada jaminan dari pemerintah, maka atlet nasional akan berpacu lebih gigih lagi untuk meraih sukses di SEA Games XXVI Jakarta dan Palembang.
Keinginan Utut, didukung para mantan atlet lainnya yang kini sukses menggapai hidupnya setelah pensiun seperti Hadi Wihardja (angkat besi), Johni Asadoma (tinju), Richard Sambera (renang), Rosi Tendean (bulutangkis), Tomy Firman (Karate), Hengky Silatang (tinju) serta banyak lagi mantan atlet lainnya yang akan datang ke Senayan untuk memberikan dukungan pada atlet nasional agar berprestasi di SEA Games XXVI Jakarta dan Palembang.
Tidak ada komentar: