ILMUWAN Inggris telah mengembangkan cara yang lebih aman untuk menyembuhkan penyakit tidur. Penyakit tidur atau Human African Trypanosomiasis (HAT) adalah penyakit yang ditularkan oleh gigitan lalat tsetse dan fatal jika tidak diobati.
Penyakit itu dihantarkan dari darah melalui cairan yang mengelilingi otak dan memasuki sistem syaraf pusat. Pengobatan yang paling sering digunakan saat ini adalah melalui intravena menggunakan melarsoprol, obat berbasis arsenik. Pengobatan ini dapat menyakitkan dan beberapa pasien meninggal selama perawatan.
Namun, para peneliti di Universitas Glasgow mengatakan mereka telah menemukan cara menggabungkan obat dengan siklodekstrin, molekul yang mengelilingi obat sehingga memungkinkan untuk diberikan secara oral dan lebih lambat diserap dalam usus.
Profesor Peter Kennedy, yang memimpin penelitian di Institut Infeksi, Imunologi dan Peradangan berkata, "Melarsoprol sangat efektif dalam membunuh parasit, tetapi ketika diberikan melalui intravena mungkin terlalu cepat. Inilah yang dinilai begitu berbahaya. Dengan mengendalikan laju pelepasan obat dalam formulasi oral baru, kami percaya bahwa metode ini lebih aman."
Penyakit tidur adalah endemik di 36 negara sub-Sahara. Ada 60 juta orang berrisiko terinfeksi dan 30 ribuan orang setidaknya saat ini terinfeksi. "Infeksi dapat berlangsung beberapa minggu sampai beberapa tahun sebelum melintasi penghalang darah-otak. Bila sudah terjadi, bisa menyebabkan peradangan dan pembengkakan otak dan mengakibatkan kematian jika tidak diobati," jelasnya seperti dikutip dari Press Association,
Penelitian yang didanai oleh Medical Research Council ini telah dipublikasikan secara online dalam jurnal Public Library of Science Neglected Tropical Diseases. (Pri/OL-06)
Penyakit itu dihantarkan dari darah melalui cairan yang mengelilingi otak dan memasuki sistem syaraf pusat. Pengobatan yang paling sering digunakan saat ini adalah melalui intravena menggunakan melarsoprol, obat berbasis arsenik. Pengobatan ini dapat menyakitkan dan beberapa pasien meninggal selama perawatan.
Namun, para peneliti di Universitas Glasgow mengatakan mereka telah menemukan cara menggabungkan obat dengan siklodekstrin, molekul yang mengelilingi obat sehingga memungkinkan untuk diberikan secara oral dan lebih lambat diserap dalam usus.
Profesor Peter Kennedy, yang memimpin penelitian di Institut Infeksi, Imunologi dan Peradangan berkata, "Melarsoprol sangat efektif dalam membunuh parasit, tetapi ketika diberikan melalui intravena mungkin terlalu cepat. Inilah yang dinilai begitu berbahaya. Dengan mengendalikan laju pelepasan obat dalam formulasi oral baru, kami percaya bahwa metode ini lebih aman."
Penyakit tidur adalah endemik di 36 negara sub-Sahara. Ada 60 juta orang berrisiko terinfeksi dan 30 ribuan orang setidaknya saat ini terinfeksi. "Infeksi dapat berlangsung beberapa minggu sampai beberapa tahun sebelum melintasi penghalang darah-otak. Bila sudah terjadi, bisa menyebabkan peradangan dan pembengkakan otak dan mengakibatkan kematian jika tidak diobati," jelasnya seperti dikutip dari Press Association,
Penelitian yang didanai oleh Medical Research Council ini telah dipublikasikan secara online dalam jurnal Public Library of Science Neglected Tropical Diseases. (Pri/OL-06)
Tidak ada komentar: